Selasa, 05 Mei 2020

Mau Buku Diterima Di Penerbit Mayor? Ikuti 6 langkah ini (Belajar Menulis Gelombang 4 Resume 17)

Mau Buku Diterima Di Penerbit Mayor? Ikuti 6 langkah ini.

Belajar Menulis Gelombang 4
Resume 17

Pertemuan 17, Minggu/ 5 April 2020
Nara sumber : Dr. Akbar Zainuddin (motivator dan penulis buku best seller Man Jadda Wajada)
Materi : Proses Menulis dan Menerbitkan Buku Berkualitas ke Penerbit Mayor.

Sebelum memulai materinya, Pak Akbar membagikan link youtube beliau https://youtu.be/Pvq2dqyWNcQ yang berisi 6 langkah menulis buku
Beliameminta peserta menonton video tersebut selama 8 menit. sambil menunggu peserta menyaksikan videonya, beliau memperkenalkan diri secara singkat.


Pak Akbar Zainudin, Penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, berkat Man Jadda Wajada beliau bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu yang belum; PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa ke Papua. Siapa tahu ada orang PGRI Papua di sini. 

Beliau menulis sejak SMA saat saya di Gontor. Dilanjutkan pada saat mahsiswa. 

Menulis buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga sekarang, baru 13 buku saya tulis. Hampir semua tentang motivasi.

Pak Akbar memiliki tips 6 langkah menulis dengan singkatan TOJTRP. Apa itu ?

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. 
Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. 

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Outline berguna sebagai:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.

Langkah ketiga adalah J. Buatlah JADWAL penulisan.
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.

Langkah keempat adalah T. TULISKAN.
Outline sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Langkah kelima adalah R,  REVISI.
Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Beliau mengingatkan bahwa jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru direvisi.

Langkah keenam adalah P, kirim ke PENERBIT.
Apa yang menjadi pertimbangan penerbit? Paling utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.
Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.

Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. Ketiga, pertanyaan penerbit adalah, apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? kita harus punya jawabannya.

Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
1. Naskah harus sudah jadi.
2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk.
Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Selanjutnya beliau membuka sesi tanya jawab.
Pertanyaan 1

Assalamualaikum pak Akbar. Saya sangat bahagia bisa gabung dengan salah satu penulis best reseller MAN JADA WAJADA. Alhamdulillah, saya sudah nonton video langkah-langkah menulis yg bapak share. Pertanyaan saya, Bagaimana cara membuat tulisan yang menarik? karena saya sudah coba beberapa kali menulis, rasanya sangat sulit pak. Tidak seperti bapak atau om jay yg menulis itu udah ngalirrr. Dan selalu kerenn hasilnya. Jd ngilerrrr..
Aam Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten

Jawaban

Kalau mau tulisannya menarik, jangan dibuat mendong. Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus. Saya dan Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis. Menulis adalah keterampilan. Semakin sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang.
Banyak-banyak berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit. Nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku kita terbit. 

Pertanyaan 2

Asslm.. Om jay tanya outline/ struktur daftar isi  untuk naskah fiksi dan non fiksi?
Verdy Probolinggo

Jawaban

Naskah Non Fiksi:
1. Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan.
2. Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis terhadap peristiwa, How To (Tips and Trick).
3. Kesimpulan dan Penutup. 

Kalau FIKSI;
1. Tokoh
2. Karakter Tiap Tokoh
3. Alur atau plot Cerita
4. Klimaks dan Ending Cerita


Pertanyaan 3

Aslmkm...mhn pencerahannya..apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau blh berubah..misal tema kita fokus saja ttg motivasi..pendidikan...sosial dsb..tks

Jawaban

Ini tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar branding kita jelas. Boleh 2-3 tema, tetapi yang terkait. Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli pendidikan, menulislah selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi dan pengembangan diri, maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan pengembangan diri. 
Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya tidak tuliskan. Fokus. Menurut saya.

Pertanyaan 4

Bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah saya buat

Jawaban

Kalau mau disiplin, dimulai dari pembiasaan. Buat jadwal menulis secara teratur, sekitar 30-60 menit setiap hari. Beliau biasanya menulis sebelum subuh sampai kira-kira jam 5.30 setiap hari. Setelah itu persiapan ke kantor. Harus ada waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan untuk menulis. Kapan saja boleh, bisa pagi, siang, atau malam. Yang penting, konsisten SETIAP HARI. Dan, mulai hari ini, hilangkan kata tapi. Kalau masih ada kata tapi, masih jauh berarti. 😁😁

Pertanyaan 5

Adakah batasan tipis tebalnya suatu buku yang dapat diterbitkan.

Jawaban

Biasanya, buku yang diterbitkan sekitar 100 halaman minimal. Rata-rata itu sekitar 200-300 halaman. Kalau diukur dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter di komputer.


Pertanyaan 6

Apakah satu buku itu boleh beda-beda judul.dan apakah judul satu artikel dengan judul artikel berikutnya ada hubungannya.?

Jawaban

Ada namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu judul bisa berbeda-beda tema. Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya bisa berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu. Tujuannya apa, biar pembaca menangkap maksud buku secara keseluruhan.

Pertanyaan 7

Bagaimana menyiasati  dalam mengatur daftar isi dan jadwal yang sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda dengan artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun

Jawaban

Kalau sudah punya jadwal, kan kita sudah tahu target menulisnya misalnya satu minggu satu artikel. Kalau di tengah jalan ada terpikir mau menulis satu artikel yang lain, tidak masalah. Yang penting, jadwal yang sudah kita tuliskan masih bisa kita kejar. Fokuslah pada target.
Daftar isi itu bisa berubah-ubah menyesuaikan dengan pemikiran kita. Jadwalnya juga bisa menyesuaikan kalau ada pemikiran lain. Intinya, boleh menulis tulisan lain asal jadwal yang sudah kita buat tetap bisa kita jalankan.

Pertanyaan 8

Bagaimana cara membuat judul yg menarik agar pembaca tertarik dan mau membaca

Jawaban

Judul yang Menarik itu:
1. Provokatif.
Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. Buatlah lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian"
2. Jelas, Tegas, dan Sederhana.
3. Kalau Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub judul.
Contohnya: MAN JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life

Pertanyaan 9

Perkenalkan saya HIKMAT BARKAH. Penasaran dengan buku UKTUB Berapa harganya ya? 😁
Saya ingin bertanya dengan materi yang bapak berikan, terkait Penerbit :  
1. Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar buku kita bisa d terbitkan pak?
 Apakah bisa kita yg notabene blm punya pnglmn n pnghrgaan dlm mnuli bisa d terima oleh penerbit? 

Jawaban

Cara Meyakinkan Penerbit
Buatlah gambaran siapa yang akan beli buku kita dan berapa banyak yang kira-kira akan terjual.
Sodorkan apa yang akan kita lakukan untuk membantu proses pemasaran buku.

Pertanyaan lainya

Dalam menyusun outline, apakah membutuhkan pendapat orang lain?  Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah boleh?

Jawaban

Outline itu gambaran dasar. Jadi sangat memungkinkan untuk berubah. Boleh berubah. Yang penting, jadwal penulisannya ikut diubah juga. 
Akan bagus sekali kalau dalam menulis outline meminta masukan dari teman-teman. Semakin banyak masukan, akan semakin kaya. 
Asal jangan semakin bingung. Kalau banyak masukan, dan bingung, bismillah, tentukan saja dan mulailah menulis. 
Kalaupun ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang penting sudah ada outline awalnya.

Pertanyaan lainnya

Adakah kiat khusus jika ingin menulis tulisan fiksi yang bagus pak?

Jawaban

Menulislah yamg memang dikuasai dan disenangi
Pak Akbar mengatakan bahwa Menulis itu;
1. Yang paling dikuasai
2. Yang paling disenangi
Jadi, menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan dibuat stress. Sebenarnya tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang penting kita senang menulisnya.
Kalau buku Non Fiksi, ada buku-buku yang sifatnya referensi. Ini akan bagus kalau disertakan penelitiaannya dan sumber-sumber ilmiahnya secara lengkap.
Kalau buku yang bersifat umum, hasil penelitian dan hal-hal yang bersifat jurnal ilmiah perlu dibahasakan ulang dengan bahasa yang populer.
Kumpulan karya tulis bisa dibukukan dengan berbagai penyesuaian. Buat outline terlebih dahulu, lalu petakan mana karya tulis lama yang bisa masuk outline ini dan mana yang tidak bisa masuk. Kalau tidak bisa masuk, jangan dipaksakan.

Pertanyaan lainnya

Berapa kata judul yg baik apa ada pembatasan?

Jawaban

Judul buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya lebih banyak, dijadikan sub judul. 
Buku saya;
UKTUB:
Panduan Menulis Buku dalam 180 Hari.

Sebenarnya ada banyak sekali pertanyaan yang diajukan oleh peserta  pada malam itu tapi penulis hanya menuliskan kembali beberapa pertanyaan dan jawaban dari Pak Akbar yang bisa dijadikan pedoman untuk menulis.

Di akhir pertemuan, Pak Akbar memberi motivasi penutup
Terus berlatih menulis, menulis, dan menulis.
Berdisiplin saja setiap hari, nanti tahu-tahu tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan tahu-tahu jadi buku. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar