Selasa, 31 Maret 2020

Belajar Menulis Gelombang 4 Resume 14 (Menulis Mudah Seperti Berbicara)

Menulis Mudah Seperti Berbicara

Belajar menulis gelombang 4
Resume 14

Pertemuan 14, Selasa/ 31 Maret 2020
Pemateri : Ibu Sri Melni dari Solok
Materi : Menulis mudah seperti berbicara Dengan menggunakan aplikasi writer plus

Bu melni memulai diskusi dengan meminta peserta untuk mendownload aplikasi Writer plus  di playstore untuk berbicara menulis

 Lalu instal

Pemateri melanjutkan petunjuknya
Kalau sudah coba buka
Jika sudah di instal silakan klik lambang huruf W di hpnya
Lalu klik tanda tambah(+)
silahkan coba lagi..

Bu Melni melanjutkan petunjuknya:
Untuk memulai menulis dg berbicara tekan tanda microphone

Jika sudah berubah warna silakan bicara sesuai yg diinginkan
 Apa saja yg akan kita ucapkan untuk menulis
Silakan mencoba bapak ibu

Jika sudah berubah warna silakan bicara sesuai yg diinginkan
 Apa saja yg akan kita ucapkan untuk menulis

Silakan coba apa yg akan ditulis itu ucapkan
Dia akan terekam sendiri
Nanti jika mau menyimpannya dan merobah dalam bentuk dokumen seperti mik word

Misal tulisannya spt diatas
Klik tanda titik 3 disudut kanan
Lalu share, namun seblumnya harus dirobah dulu dalam bentuk text
di atas style ada share

Tapi sebelum di share robah dulu dalam bentuk Text

Baru share ke wa
Jika sudah dalam bentuk text kita akan mudah meng editnya
Dan juga bisa dipindahkan ke mik word untuk menyimpannya

Aplikasi ini sangat simple untuk digunakan jika kita mau menulis baik sambil berjalan, tidur2an tanpa harus membawa laptop setiap saat

Nah sesuai dg judul buku omjay menulislah setiap hari
agar setiap kejadian kita tulis

Pindahkan dg salin serta tempel seperti biasa

Tapi lebih mudah buka pakai laptop untuk menyatukannya dg buka wa we
Jika di hp hanya untuk menulis sambil bicara jika kita tidak sedang mengetik menggunakan laptop

ini cuma alat bantu ngetik, editing di aplikasi/software lainnya
untuk menuliskan tanda baca seperti koma, titik, tanda tanya, tanda seru dan yang lainya cukup diucapkan saja akan otomatis tertulis.

Aplikasi ini digunakan hanya untuk membantu kita saat ide mengalir
Baru di sambung di mik word
Sampai menjadi sebuah buku

Inti penggunaan aplikasi ini adalah:  
Dimanapun kita bisa menulis 
Sambil memasak, sambil istirahat, atau di KRL kita bisa menulis
voice note langsung berubah menjadi text.

jadi menulis tidak perlu harus fokus di depan laptop. ketika apa insprasi dimanapun, dengan apapun, bisa kita tuliskan di hp dengan menggunakan aplikasi WRITER PLUS INI. OK

Belajar Menulis Gelombang 4 Resume 9 (Puluhan Ide Pembelajaran Alternatif untuk Daerah terbatas Jaringan Internet)

Puluhan Ide Pembelajaran Alternatif untuk Daerah yang terbatas Jaringan Internetnya





Kebijakan beberapa pemerintah daerah yang mengharuskan siswa belajar di rumah, menimbulkan tantangan baru bagi guru. Siswa bukan libur, namun tetap belajar, mengerjakan tugas, dan dipantau oleh guru. Maka, guru harus berpikir kreatif untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh atau disebut juga home learning. Teknologi internet yang ada sekarang ini sangat membantu guru untuk tetap terhubung dengan siswa walau jarak mereka saling berjauhan. Berbagai platform daring dapat dipilih untuk melaksanakan pembelajaran. Mulai dari yang paling familiar yaitu Whatsapp group sampai aplikasi pembelajaran seperti google classroom, rumah belajar, sekolah.mu, dan lainnya. Saya sendiri menggunakan blog dan google classroom. 

Namun jaringan listrik dan internet belum dapat dirasakan secara merata di seluruh Indonesia. Pembelajaran online tentu tidak dapat berlangsung secara ideal. Hal ini pun ditanyakan oleh salah satu peserta pelatihan menulis KSGN yang berasal dari NTT

"selamat malam bapak, sekolah saya di pelosok  listrik hanya menyala pada malam hari,.. untuk jaringan internet juga tidak stabil... pembelajaran dalam jaringan mudah2an bisa kami lakukan jika kondisi listrik sudah 24 jam, atau sinyal internet sudah stabil plus ada bantuan komputer atau minimal tabletlah dari pemerintah, apa yang bisa kami lakukan?"

Om Jay pun melempar pertanyaan ini ke grup pelatihan menulis. Tak disangka, banyak ide yang terkumpul dari para peserta. Dalam grup itu pun terjadi interaksi yang baik, saling berpendapat.

Berikut ini pendapat para peserta seputar pembelajaran alternatif di daerah yang terbatas jaringan listrik dan internetnya

1. Menurut saya tidak perlu dipaksakan pembelajaran online kalau keadaan tidak memungkinkan. Kasih penugasan rumah saja. Kumpulkan saat masuk sekolah. Mungkin begitu pendapat saya
2. Fokus pada kesehatan, mendukung sepenuhnya program pemerintah tentang korona.
3. Belajar sekedarnya saja, tidak perlu terlalu dikendalikan. Beri siswa kebebasan untuk belajar dengan caranya sendiri.
4. Guru siapkan amplop amplop materi, serahkan kepada ortunya... berikan satu amplop 1 hari tentang materi tersebut dan jadikan projeck
5. Dalam pembelajarannya jaga kesehatan membuat laporan portofolio menuliskan menurut bahasa siswa materi yang telah dibaca, membuat mind map bacaan, apapun bisa siswa diberikan tugas. dikumpulkan pas ketemu. apabila tak ada sarana listrik...pas online infokan ke grup siswa.
6. membuat laporan diari setiap hari. di kertas hvs.. tanggal 14-31. ttg apa yg dipelajari dirumah
7. Selama 14 hari, guru bisa membuat aplikasi merdeka belajar...bisa dibuat inovasi pembelajaran😄..untuk lomba inobel tahun 2020, mantaap ini..
8. Saya teringat materi dari kepala pusat bahasa Grontalo. Biarkan anak menulis, kalau sudah menulis, sudah tentu nilainya 100 karena, memberi arti bahwa dia telah banyak membaca
9. Gak kebayang... soalnya saya sendiri mboos kuota... kebayang kalo gitu... gimana cara nya ya?? Pake pinisi edubox?
10. Saya akan perjuangkan Sapras tsb ada di daerah saya, Listrik melalui PLN atau kementerian ESDM , Minimal tenaga Surya, Utk internet akan di upayakan antena satelit, Demikian jawaban sementara Om.Jay
11. Itu tantangan untuk menciptakan sumber listrik mandiri dari tenaga surya (jangka panjang-gak bisa instan)
12. Menurut pendapat saya, kita tidak usah memaksakan diri utk melakukan pembelajaran daring bila belum siap. Baik itu siap dr sarananya (listrik, alat - alat TIK, dan jaringan), dan belum siap krn kompetensi guru dlm menggunakan TIK masih terbatas. Pembelajaran daring adalah salah satu opsi. Bukan satu - satunya.
13. Guru membantu siswa membuat laporan diari setiap hari. di kertas hvs.. tanggal 14-31. ttg apa yg dipelajari dirumah.
14. Menurut saya untuk kebutuhan listrik memang berat, kecuali sdh ada alternatif sumber energi yg tidak bergantung pada pemerintah. Pernah lihat di TV ada wanita pelopor energi alternatif yg sdh keliling dunia, tp persisnya dari mana lupa. Untuk tablet sebetulnya bisa menggunakan dana bantuan pemerintah yg tahun ini dinaikkan nominalnya. Tentu saja setelah pembiayaan guru honorer sdh terpenuhi secara optimal dan maksimal. Dg catatan tidak ada lagi sulap menyulap SPJ ataupun mark up anggaran/pembelanjaan.
15. Jawaban satu lagi Om... Gunakan wifi tanpa jaringan internet...
16. Bisa juga dg metode kaya' kita sekarang di grup ini. Kita menggunakan WA Group
17. Beli genset utk solusi masalah Listrik....
18. Usul sarpras surya panel, lebih ekonomois, rakit sendiri lihat di youtube
19. Tidak semua anak di sekolah saya yang orang tuanya memegang hp android, jadi ketika sekarang ada libur 2 minggu saya kasih tugas tiap hari lewat WA dengan mencantumkan hari dan tanggal dan meminta tolong agar temannya memberitahukan teman yang tidak punya hp tersebut. Tugas tentunya materi yang sudah dipelajari.
20. Betul, kami yg dipelosok negeri blm ada apa", tahnu lalu sdh ada bos afirmasi tp sampai saat ini blm ada info bos afirmasi cair atau dananya dikembalikan.
21. Atau temui Pemerintah kabupaten, OPD kominfo, esdm, PLN ... Minta saran terbaik dari para ahli disana, saran yang lengkap dan bisa di wujudkan, agar PBM yang diharapkan bisa terselenggara,...
22. Anak menulis pakai buku tulis yang ada, biarkan mereka berkarya...apapun tulisan mereka beri penghargaan, berikutnya akan lebih bagus lagi
23. Atau hubungi saya utk konsultasi perihal solusinya... Hehehehe izin ya Om jika ada yg mau ambil nomor ini....Ari Yunanda
24. Menurut saya tetep tidak efektif, apalagi medianya hanya menggunakan chat whatsapp, karna konsentrasi anak akan jauh berbeda dengan ketika tatap muka.
25. Peran guru sangat diharapkan. Karena internet hanya malam 1.materi yang akan diajarkan di download dulu. Jadi ketika di kls. sdh bisa di sampaikan secara off line.
26. Pembelajaran secara online. Karena internet hanya pada MLM. Kita bisa pembelajaran secara online MLM hari. itulah kemudahan teknologi tak ada lagi batasan waktu dan jarak.semua bisa dikafer. Tergantung kreatifitas dan bagaimana kita menyikapi sebuah kekurangan
27. ajukan proposal untuk program CSR kebeberapa perusahaan, ad bbrp yg mw suport full ttg peningkatan fasilitas sekolah, bahkan sampai proses penjaminan mutu sekolah sebut sajah PT. A*&$#🤭
28. Jika sarana pendukung (listrik,koneksi internet,komputer/lptop) sdh siap langkah selanjutnya adalah mempersiapkan guru2 yang akan menyampaikan materi secara daring.komunikasikan media apa yg cocok digunakan. Apakah pakai aplikasi e-learning yg sdh ad atau media lain yg dirasa mudah diterapkan
29. Pembelajaran dlm jaringan saat ini sangat penting diterapkan.trutama utk stuasi2 tertentu.
30. Buat form lembar tugas , ala agenda ramadhan,, bagikan kpd siswa, Jika tdk ada perangkat...
31. Hal yang saya lakukan mengajukan proposal untuk mohon bantuan kepada pemerintah minimal dinas pendidikkan untuk ikut membantu demi kemajuan pendidikkan dan berkualitas.
32. Siswa bisa belajar computational thinking
33. materinya ada di buku Informatika yang diterbitkan Penerbit ANDI Yogyakarta
34. Saya setuju sarana & pra sarana sangat dibutuhkan utk pembelajaran daring apalagi daerah yg belum terjangkau internet perlu dipersiapkan oleh pemerintah/masyarakatnya terlebih dahulu.
35. mkasih KesempatannyOm J. menurut pengamatan dan pengalaman lama, ada 3 cara yg dpt ditempuh: 1. Japen 2 jamen dan 3. Japang. Japen: libatkan pemuka kampung/ msy kaya dg infak wajib 1 HP untuk mendanai satu rumah warganya yg sekolah. 2. Dengan menjalankan sumbangan sukarela ke perantau Maluku di luar daerah di perkumpulannya. 3. jangka panjang, pembrrdayaan warga kampung sendiri dengan sistem simpanan bajapuik berupa beras genggam atau uang recehan, di gabung perpekan lalu dibelikan hp dg sistem arisan . cara pertama telah dilakukan oleh pemuka msyrkt Pandam Gadang suliki di saat membiayai kuliahnya Tan Malaka ke Belanda, atas usul Bu Horensma, nama yayasan itu Engkufonds..
36. Apakah siswa sebagian besar punya HP? Jika YA : Berikan tugas membuat vlog 5 menit apa saja yg mereka pelajari sesuai materi per hari. Bentuk tugas bisa individu/kelompok. File video dikumpulkan ketika masuk sekolah. Jika TIDAK : Siswa diminta mengumpulkan resume/mind mapping materi per hari di selembar kertas/di buku catatannya.
37. Saya mencoba menceritakan pembelajaran yang digagas sekolah TK anak saya: sekalipun ditempat kami berada saat ini listrik dan jaringan cukup baik, namun kondisi ekonomi yang beragam membuat pembelajaran daring sulit untuk dilakukan. Solusi dari sekolah adalah memberikan cetak tugas kepada orang tua, dan orang tua diminta bekerjasama mengatur ritme belajar siswa. Demikian pengalaman yang saya peroleh dari sekolah anak saya.
38. Ditempat saya banyak sekolah dan sd, smp, dan sma yg tidak terjangkau oleh sinyal enternit d listrik.. Tetapi dtahun 2019 mereka jg bisa melaksanakan unbk... Dengan adanya kontrak pemda dengan pln d TELKOMSEL... Daerah saya Balangan kaya dengan tambang batubara..
39. Ini om jay, contoh dedikasi guru tanpa sinyal....nyari sinyal sampe pinggir laut☺👏👏👏
40. Kalau mnurut saya...kita harus memperhatikan karakteristik siswa. Contohnya d sekolah saya tidak semua siswa punya hp...kadang ada yg punya hp namun paket datanya g ada... Karena perekonomian kita yg berbeda beda...
41. Kita tidak bisa memaksakan satu metode ke semua siswa...dan juga kita harus bersikap adil...
42. Apalagi mengingat hanya d liburkan selama 2 minggu...kurang lebih kita hanya kehilangan 2-3 kali pertemuan... Biarlah siswa belajar dengan cara mereka sendiri... Cukup hanya pemberian tugas/pr utk memperdalam materi yg telah lalu 🙏🙏
43. Kalau di SD, libur 2 minggu, berarti guru kelas kehilangan 12 pembelajaran (krn 1 hari 1 pembelajaran)
44. menurut saya cara yg paling efektif adalah dengan membuat kumpulan lembar kerja peserta didik untuk setiap harinya. karena pengalaman stelah sehari ini mengadakan kelas virtual masih ada beberapa siswa dan orang tua yg belum memberikan perhatian terhadap tugas online yg diberikan.
45. Saya kab.Balangan..Kalsel.. Kab. Baru dresmikan.. Dekat dengan wacana ibu kota pindah.. Itu sekitar 30 km dari tempat saya.. Dtempat saya masih banyak masyarakat nya yg tdk tersentuh dgn pendidikan.. Aparat d pegawai nya rata 2 pendatang.. Bahkan hampir sama 80 persen dari jawa..
46. Kebetulan ditempat kami jaringan internet lumayan stabil tp sarana tdk memadai. Tdk semua wali murid punya HP jd utk pembelajaran daring kita kesulitan. Solusi yg kita ambil memberikan tugas utk d kerjakan d rmh.
47. Menurut saya,,, saya juga mengajar didaerah yg jaringan boleh dikatakan tidak ada,,, hal yang saya lakukan adalah saya bekerjasama dg orang tua,,,, meminta orang tua memantau anaknya dalam belajar,,, buku belajar saya berikan ke anak, setiap hari anak menulis informasi penting yg terdapat pada bacaan yg dibacanya dg bahsa sendiri,,, sehingga 12 hari libur berarti siswa tetap belajar,,,namun setiap hari kita kontrol orang tua dg nelfon atau sms,,,, karna ada sebagian orang tua hp nya tidak ada wa,,,memang butuh usaha dan pengorbanan,,, nanti kalo sudah skolah kita lihat semua tugas siswa,,, mana yg rasanya kurang dipahami anak, itu yg kita diskusikan,,,
48. Menurut saya guru merencanakan dulu tugad yg akan diberikan. Dan fi share lewat WA. Jika tdk punya hp diberitahu teman yg rumahnya dekat ( sebagai pendidikan karakter.) Peserta didik mengerjakan tugas. Dan dikumpulkan jika sudah masuk sekolah. Jika listrik tdk ada. Datang ke tetangga terdekat. Dan minta ijin yang punya listrik dan jaringan Wi-Fi . Untuk menyelesaikan tugas. Karena ekonomi peserta didik berbeda antara satu dengan yg lainnya. 🙏🙏🙏
49. Hhmm..iya bu saya lupa mempertimbangkan yg SD. Walaupun demikian menurt saya juga tidak perlu dipaksakan merekan utk belajar...apalagi masih SD..mnurt perkembangannya...meman masa2 mereka sangat gemar utk bermaian...apak efektif jika digunakan metode daring ke mereka?
50. Kalau di saya tidak efektif. Krn gurunya saja tidak paham ttg pembelajaran daring, sekalipun pakai WA. Apalagi siswanya. Latar belakang ortu sebagian besar petani. Yg punha hp android dalam satu kelas, paling 2 - 3 orang tua. Anak tidak punya sama sekali.
51. anak didik bekerja sesuai hobinya permapel dalam bentuk karya keterampilan jadi dan bentuk laporan tertulis sederhana langkah kerjanya.
52. Iya kalo daring,,, tidak bisa dilakukan didaerah terpencil seperri skolah saya,,,, orang tua ajja bnyak yg gak ada android cuma hp tulalit
53. Metode daringnya lewat WA aja, diberi tugas orangtuanya juga ikut menyimak dan membimbing, kalau anak sudah menyelesaikan tugas dari guru orangtua langsung menandatangani.
54. Di daerah sy, kebanyakannya buku siswa tidak dibawa pulang oleh siswa. Ada bbrpa pertimbangan khusus. Termasuk raport juga. Disimpan di sekolah.
55. Belajar sambil bermain saya rasa masih efektif untuk anak di tingkat sekolah dasar.
56.  saya sengaja memberi tugasnya lewat WA biar ortunya juga ikut berpartisipasi krn tugas saya usahakan tiap hari, sejauh ini walau masih satu hari orang tua selalu respon dan menyetor hasil tugas anaknya, tentunya ada tanda tangan ortunya, semoga lancar sampai 2 minggu kedepan. Dan ketika nanti masuk tugas anak2 lengkap


Dari sekian puluh ide yang tergambar saya simpulkan : 

  • Niat. Seorang guru harus mempunyai niat terlebih dahulu mau atau tidak mamu mnerima pembaharuan atau teknologi.
  • Kemauan. Guru harus mempunyai kemauan/keinginan untuk mempelajari teknologi itu karna karena kita sudah masuk era 4.0. 
  • Sesuaikan. dengan situasi atau kedaaan siswa, keluarga siswa, dan guru.

Jika memungkinkan maksimalkan penggunakan hp dengan penayangan video youtube yang disesuaikan dengan  materi. Bahkan bisa juga dengan menggunakan soal latihan online. Saya lampirkan cara membuat soal di google drive.
SUMBER https://youtu.be/-tyqRrk0yYQ

Jika tidak memungkinkan cukup dengan tugas melalui wa untuk yang terjaring dan yang tidak cukup dengan menelpon untuk memberi tahu.

Senin, 30 Maret 2020

Belajar Menulis gel 4 Resume 7 (Menulis kisah perjalanan atau traveling)

Traveling berlanjut, sebuah karyapun terwujud.


Belajar Menulis gel 4
resume 7

Pertemuan 7 Kamis / 12 Maret 2020
Pemateri : Bapak Taufik Hidayat
Materi /tema : Menulis kisah perjalanan atau traveling


Sebuah perjalanan baik dalam urusan dinas atau hanya sekedar liburan atau bahkan gabungan dinas dan ditambah cuti liburan bisa menjadi tulisan yang menarik hingga mejadi buku. Intinya dalam perjalanan yang pernah kita lalui nisa kita tulis dan jadikan buku tentunya dengan menambahkan foto di dalamnya agar terlihar lebih real dan menarik. Jangan lupa membaca situs sejarah tetang lokasi/ tempat atau banguan yanga akan kita kunjungi. Dengan demikian kisah perjalanan yang dibumbui  pengetahuan sejarah dan dilengkapi dengan foto akan menjadi tulisan hebat dan menjadi sebuah buku yuang menarik untuk dibaca semua karangan terutama pecinta travelling.

Pelatihan hari ketujuh diisi oleh Pak Taufik Hidayat. Beliau merupakan dosen yang hobi travelling. Dari hobinya tersebut, beliau dapat menulis buku khususnya tentang kunjungan ke masjid masjid di berbagai negara dan mengirim artikel ke berbagai media cetak. Maka pada pertemuan kali ini beliau membagikan pengalaman travellingnya dan tips menulis travelling.



Di awal pertemuan beliau menjelaskan cara menulis traveling. Beliau menulis dengan observasi. Melihat mengamati dan kemudian sedikit Menganalisa sambil mencoba mencari informasi lebih dalam tentang tempat yang kita kunjungi melalui wawancara atau juga brosur atau papan informasi
Menulis Travel tidak sulit karena kita coba cari keunikan dan ciri khas dari tempat  yang kita kunjungi.
Coba juga sedikit pelajari sejarah dan bahkan latar belakang budaya serta situasi latar belakang politik kota atau negara yang kita kunjungi. Sedikit pengetahuan tentang bahasa lokal juga akan memperkaya tulisan kita

Kemudian Pak Taufik memberi sedikit contoh kisah kisah perjalanan ke negara negara eks Uni Soviet. Di Belarus misalnya . Di tengah musim salju dengan cuaca minus 16, di dekatnya bisa menemukan sebuah masjid yang megah berkenalan dengan muslim lokal yang berasal dari Aljazair. Selain itu juga menikmati sup dan roti yang hangat selesai sholat Jumat
Dalam perjalanan banyak mengenal budaya setempat, sejarah dan juga persahabatan dan persaudaraan.  Nah selain itu beliau juga kebetulan bisa sedikit sedikit beberapa bahasa termasuk bahasa Rusia yang masih dipakai baik di Rusia maupun negara eks Soviet lainnya
Dalam buku buku tersebut perjalanannya lebih 12 tahun

Beliau lebih sering sendiri ketika melakukan travelling. Kadang bersama kolega atau anak istri.
Saya juga sering menggabungkan dinas dan cuti ..
Misalnya kalau sudah sampai di eropa tinggak tambah cuti saja bisa ke beberapa negara lain.
 Tugas ke moskwa saya bisa curi ke kazan atau St Petersburg dll
 Tugas ke Washington saya bisa main ke Panama

Salah satu cara dan teknik dalam menulis adalah judul yang menarik. Salah satunya yaitu memberi judul dengan nama yang Sudah kita kenal. Misalnya jalan utama di kota Tblisi yaitu rustavellli avenue kita juluki Malioboro

Di tempat travelling pasti kita menemukan hal unik. Pak Taufik mencontohkan bahwa di Tblisi ada masjid dimana sunni dan syiah sholat bareng. Tempat makam juga bisa menjadi tempat wisata .
Jarang yg tahu kalau lapangan merah di moskwa adalah sebuah necropolis alias pemakaman. Kalau ini tentu saja sebagai tempat ibadah. Kalau ada masjid kita usahakan sholat di masjid dimanapun berada

Di akhir pertemuan, Pak Taufik Membuat kesimpulan yaitu

  • Kita harus rajin mengamati apa yang menarik yang akan ditulis
  • Kalau ada foto lebih mudah lagi, Biarkan gambar yg bercerita Kita terjemahkan dengan kata kaya makna

Sabtu, 28 Maret 2020

Belajar Menulis Gelombang 4 Resume 13 (Guru hebat dengan 450 Buku Ber-ISBN yang Memuat Namanya

Guru Hebat dengan 450 Buku Ber-ISBN yang Memuat Namanya yang Mampu menulis bersama Siswanya. 


Belajar Menukis Gelombang 4
Resume 13

Pertemuan 13, Sabtu / 28 Maret 2020
Pukul 19.00 sampai 21.00 wib
Narasumber :  Ibu @Emi Sudarwati (pemenang pertama lomba inobel 2016 bidang sorak kemdikbud)

Diskusi di awali dengan beliaun memperkenalkan diri.
Narasumber bernama Emi Sudarwati.  Guru  Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur.  Pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia.  Lebih dari 450 buku ber-ISBN  ada nama beliau di dalamnya.

Beliau mempromosikan buku terbarunya


Beliau juga menceritakan perjalan hidupnya untuk memancing peserta untuk bertanya.

Pada tahun 2013.  Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro.  Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawa Bojonegoro).  Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior.  Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro),  Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred  Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan.  Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).
Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.
Pada penghujung tahun 2014.  Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno.  Tidak berhenti sampai di situ.  Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.

Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara.  Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu.  Dari sana,  semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut.  Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku.  Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.
Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno  menjadi inspirasi bagi banyak sekolah.  Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain.  Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media,  baik cetak maupun on line.  Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional.  Awalnya ada rasa tidak percaya diri.  Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi.  Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.
Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas.  Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi.  Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga.  Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan.  Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.
Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT.  PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro.  Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur.  Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.
Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi.  Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa.  Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi.  Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga.  Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru.  Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahun 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro.  Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya.  Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi.  Ternyata tidak sia-sia.  Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.
Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel.  Kali ini bukan atas inisiatif  bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri.  Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi.  Kali ini bukan karya baru.  Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri.  Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).
Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda.  Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu.  Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden.  Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain.  Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.
Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali.
Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisata keliling kota terindah di negeri ini.  Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal.  Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional.  Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

TAHUN 2017
Tidak berhenti sampai di situ.  Beberapa bulan berikutnya.  Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam.  Tidak ingin melewatkan kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura.  Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.
Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik.  Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.
 Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama.  Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi.  Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian.  Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku.  Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.
Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah.  Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif,  berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan.  Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

TAHUN 2018
Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif.  Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah.  Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI).  Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan.  Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.
Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.
Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG).  Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan.  Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru.  Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.
Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI.  Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku.  Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.
Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media.  Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat.  Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah.  Lama kelamaan pasti dimuat juga.
Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan.  Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula.  Dari proses tersebut kita belajar.  Belajar meminimalisir kekesalahan.

TAHUN 2019
Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku.  Karya ini ditulis berdua dengan suami.  Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.
Selanjutnya, di tahun yang sama.  Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan.  Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah.  Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini,  Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia.  Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.
Adapun untuk patungan, seperti biasa saja.  Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif.  Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang.

Buku beliau yang paling laris yang melibatkan karya siswa/siswi beliau berikut ini

Sesi tanya jawab disimpulkan:

  • Untuk menulis fiksi biasa digunakan kata saya atau aku. Misalkan menulis novel, gunakan kata aku atau saya.  Tapi harus konsisten.  Sejak awal sampai akhir.  Kalau sudah menggunakan aku ya aku.   Kalau saya ya saya terus.  
  • Tapi untuk menulis ilmiah  menggunakan kata penulis (menulis esai, PTK, karya inovatif, skripsi dll gunakan kata penulis)
  • Untuk karya sisya  biasanya menggunakan tema pendidikan, keluarga, wisata dll.  Tapi kadang juga bebas.
  • Cara memotivasi siswa menulis (Sebelum pembelajaran anak-anak baca buku.  Atau bisa 1 anak baca buku di depan, yang lain mendengarkan.  Kemudian semua mebuat ringkasan isi cerita tersebut.  Lalu saya tunjuk secara acak beberapa siswa membacakan ringkasannya.  Lama-lama anak akan memahami struktur cerita. Baru kita arahkan untuk menulis)
  • Beliau menggunakan istilah SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia)
Beliau mengakhiri pertemuan dengan kata-kata penutup: 

Buku adalah bukti sejarah.  Merupakan catatan bahwa kita pernah hidup di dunia ini.  Oleh karena itu, saya ingin mengabadikan setiap jengkal perjalanan menjadi sebuah buku.  Setiap karya pasti akan menemukan takdirnya sendiri.  Semoga buku sederhana ini mengispirasi banyak orang.

Belajar Menulis Gel 4 Resume 6 (Pengalaman Duta Rumah Belajar)

Kisah Inspiratif Duta Rumah Belajar

Belajar Menulis gel 4
resume 6

Pertemuan 6 Selasa / 10 Maret 2020
Pemateri : Iriany, S.Pd. M.Pd
Materi /tema : Pengalaman Duta Rumah Belajar Kemendikbu


Jadi penasaran dengan Duta Rumah Belajar berkat ibu yang satu ini.



Pelatihan hari keenam diisi oleh Ibu Iriany. Beliau merupakan duta rumah belajar 2018 Maluku Utara . Maka pada pertemuan kali ini beliau membagikan pengalamannya dari awal hingga bisa menjadi duta rumah belajar.

Ibu Iriany memperoleh informasi tentang Rumah Belajar karena keaktifannya menulis di blog Pena kemdikbud hingga akhirnya terdapat info pemilihan Duta Rumah Belajar kemdikbud

Beliau merupakan guru kimia di SMAN 2 kota Ternate dan diberi tanggung jawab juga sebagai Lead Organizer di PGRI Maluku Utara. Maluku utara adalah pengguna Rumah Belajar yang paling sedikit tahun 2017- 2018, karena kurang sosialisasi tentang Rumah Belajar. Di samping itu kurangnya akses jaringan internet merupakan kendala utama untuk melaksanakan pembelajaran berbasis TiK. Peserta yang mengikuti PembaTIk tahun 2017 hanya 4 orang dari jumlah guru 22.000 orang di Maluku Utara. Tahun 2018 peserta pembaTIk Maluku Utara bertambah 30 orang dan diantaranya adalah Ibu Iriany

Syarat mengikuti Seleslksi Duta Rumah Belajar setiap tahun itu berbeda- beda. Namun secara umum terdapat 4 level yang harus dilewati. Pada level 1 ( level literasi) persiapan kita adalah mengikuti pembelajaran TIK berbasis online kemudian ada ujian onlinenya. Pada level 2 : Ibu Iriany menyiapkan kelas sebagai model implementasi Pembelajaran berbasis TIk dengan cara yang inovatif dan divideokan.

Pada level 3 : merancang media, video atau bahan ajar yang kreatif dan dapat di share kepada para guru dan teman2 di tk kabupaten atau provinsi. Kita juga bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi dan bimtek Rumah Belajar dan membantu para guru yang ingin belajar bersama Rumah Belajar. Setiap kegiatan tersebut kita laporkan ke media sosial, ditulis dalam bentuk artikel,poster atau bisa juga dibuatkan penelitian tindakan di sekolah dan lain- lain Kemudian setelah masuk ke level 4 , maka kita akan diundang ke Jakarta sebagai finalis Duta Rumah Belajar provinsi Masing- masing. Kegiatan pada level 4 ini kita akan diseleksi dati 35 provinsi ( Bali ada 2 utusan) dan mencari Duta Terbaik, Duta Terinovasi dan Duta Terkreatif. Pada sesi presentasi dan wawancara kita juga harus membawa karya terbaik kita dan diseminarkan

Tugas sebagai duta Rumah Belajar adalah sebagai mitra Pusdatin ( dulu Pustekkom) dalam melakukan pengembangan dan pendayagunaan teknologi, informasi, dan komunikasi ( TIK) untuk pembelajaran di masing- masing provinsi terutama Portal Rumah Belajar yang dapat di akses secara GRATIS. Setelah terpilih sebagai Duta Rumah Belajar Ibu Iriany mulai menggiatkan Rumah Belajar provinsi Maluku Utara. Beliau terus bekerja mendampingi guru dan siswa.

Ibu Iriany terpanggil untuk membangun pendidikan di Maluku Utara terutama para guru di daerah 3 T khususnya. Hal itu disebabkan karena rangking pendidikan hanya berada di pulau Jawa dan Sumatera, sebagian di sulawesi dan sangat sedikit di wilayah timur Papua,Maluku dan Maluku Utara. Dari jumlah peserta pembaTIK tahun 2019 ( Pembelajaran berbasis TIK) yang diikuti guru, Maluku Utara berada pada posisi ke 34 dari 34 provinsi yang ada di indonesia Sebagian besar guru di Maluku Utara masih belajar menggunakan TIk dan belum sampai tahap memanfaatkan TIK

Ibu Iriany menjabarkan kendala utama yang dihadapi yaitu
1.motivasi guru yang sulit move on dari kebiasaan lamanya
2. Jaringan internet dan listrik yang ngga ada atau belum lengkap
3. Pelatihan guru untuk bidang TIK masih kurang merata dan jarang

Walau demikian, Rumah Belajar sangat membantu para guru dan siswa untuk mulai literate terhadap TIk dalam pembelajarn di kelasnya Beliau bisa membantu dan memfasiltasi belajar para guru di daerah 3T dan kota di provinsi sebanyak 1866 orang dan itu tanpa bantuan anggaran dari pemerintah daerah alias gratis.

Berkat kerja ikhlas tersebut beliau juga terpilih bersama duta Rumah Belajar terkreatif Jawa Tengah untuk mewakili Indonesia ke Austarlia tahun 2019 kemarin. Setelah belajar di Australia beliau kini mengembangkan beberapa sekolah model Rumah Belajar daerah 3T dengan sistem pembelajaran jarak jauh dan dapat diakses secara offline

Belajar Menulis Gelombang 4 Resume 5 (Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial)

Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial


Pengalaman adalah hal yang paling berharga untuk membangun Brand diri. Mencoba dan berlatih juga kunci utamanya. Dan yang paling terpenting adalah konsisten pada satu Branding Diri sehingga dapat membagikannnya pada blog atau media sosial sehingga orang dapat mengingat kita pada brand tertentu yang sesuai dengan diri kita. Hal ini sejalan dengan materi pelatihan online berikut ini.



Pelatihan hari kelima diisi oleh Namin AB Ibnu Solihin. Beliau seorang motivator pendidikan dan memiliki blog yang beralamat di www.motivatorpendidikan.com. Topik pertemuan kali ini adalah membangun branding melalui blog dan media sosial.

Seperti yang diketahui, beliau berhasil membangun branding dirinya yaitu motivator pendidikan. Pada pertemuan ini beliau berbagi pengalamannya dan bahkan membagikan slide materi seminar gratis lewat situs slideshare.

Di awal, Pak Namin memberi materi pengantar yang akan menjadi bahan diskusi. Dalam materi tersebut dijelaskan bahwa beliau mulai Ngeblog tahun 2007, melalui blogspot.com. Saat itu beliau ngeblog untuk mengisi waktu luang saat istirahat mengajar. Tulisan di Blog juga masih sangat beragam, bahkan lebih banyak curahatan hati.

Bahkan lebih dari 10 blog pernah dibuat lewat blogspot.com. Namun, kini semua blog tersebut sudah di hapus semua. Hingga akhirnya disekitar tahun 2013 beliau mengenal guraru.org, sebuah blog yang diisi oleh guru-guru kreatif, diantara para pemenangnya adalah yang sudah mengisi materi sebelumnya yaitu Pak Agus Sampurno dengan Brandnya Guru Kreatif, Om Jay Wijaya Kusuma dengan Brandnya Guru Blogger dan Bang Dedi Dwitagama.

Keinginan untuk menulis lebih baik lagi, akhirnya ditahun 2013 beliau mengikuti Teacher Writing Camp angkatan ke-3, yang digagas oleh Om Jay dan teman-teman.

Pada tahun 2014 beliau dan Om Jay bersama teman-teman menggagas berdirinya Komunitas Sejuta Guru Ngeblog, pada tahun 2014-2015 kami Komunitas Sejuta Guru Ngeblog memberikan Pelatihan Guru Ngeblog Gratis bagi guru di Jabodetabek.

Dalam profil yang dijabarkan dalam blognya, Pak Namin menceritakan sejarah perjalanannya membangun branding dirinya. Usaha itu dimulai tahun 2012. Ilmu Branding dipelajarinya secara otodidak sejak tahun 2007. Selama perjalanan menjadi Guru dan Kepala Sekolah, beliau banyak membuat Ide dan Gagasan untuk mengembangkan sebuah sekolah seperti mendesain logo, membuat kegiatan yang menarik, dan mendesign kurikulum.

Pada awal-awal ide dan gagasanya banyak ditentang oleh pihak-pihak tertentu, karena dianggap keluar dari jalur kebiasaanya, namun lambat laun akhirnya ide dan gagasannya bisa terima dan akhirnya beliau berhasil melakukan Re-Branding pada berbagai sekolah yang di dampinginya.

Membranding diri tidaklah mudah, itulah kenyataan yang dialami Pak Namin. Tercatan tahun 2012-2015 beliau melakukan beberapa kali Branding untuk dirinya namun hasilnya tidaklah memuaskan. Namin pernah membranding dirinya sebagai founder @guruberakhlak dengan mendirikan guruberakhlak.com, founder @gurubicara dengan mendirikan gurubicara.com, founder @bisaberbagi dengan mendirikan bisaberbagi.com, founder @komunitasguruinspiratif dan beberapa branding lainnya.

Hingga akhirnya ditahun 2014 Namin mulai menjadi Trainer dan Motivator Pendidikan secara professional dengan Branding Motivator Pendidikan Kreatif dan membuat blog motivatorkreatif.wordpress.com. Pada tahun itu jadwal trainingnya sudah mulai padat, tema-tema yang dibawakan adalah “Mendidik Dengan Keteladan dan Cinta” tema ini diambil dari buku yang ditulisnya dan tema-tema pendidikan lainnya.

Pada 2015 Namin harus memutuskan jalan terbaik baginya, dengan prinsip “Wajib dapat uang halal” maka Jabatan Kepala Sekolah, Guru, dan Sertifikasi guru ditinggalkannya. Pak Namin tidak mau mendapatkan uang tersebut sementara dirinya tidak mengajar dan tidak hadir jadi kepala sekolah serta dengan atas dasar kemaslahatan yang lebih banyak agar ide dan gagasan Pak Namin dapat dirasakan oleh guru diseluruh Indonesia.

Akhirnya pada tahun 2015 tersebut Namin melauching program Training, Seminar dan Workshop di website www.motivatorpendidikan.com, Sejak saat itulah Namin AB Ibnu Solihin dikenal sebagai founder motivatorpendidikan.com. Sebelum website tersebut di launching, Pak Namin banyak mencurahkan gagasan tentang pendidikan di Blog https://motivatorkreatif.wordpress.com.

Membangun Branding memang tidak mudah, tapi jika kita sungguh-sungguh Insya Allah ada kemudahan. Membangun Branding juga harus sejalan dengan kompetensi yang kita miliki. Jangan coba-coba membangun Branding tertentu tapi tidak punya Ilmunya.

Menulis konten Blog dengan konsisten pada Branding yang kita miliki adalah kewajiban yang harus ditaati. Kala mau dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya, ya sudah konsisten nulis hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Misalnya ketika orang berbicara "Motivator Pendidikan" mereka, Akhirnya akan mengingat "Namin AB Ibnu Solihin".


Diskusi pun dibuka. Peserta antusias bertanya. Dari diskusi tersebut banyak penguatan dan inside yang diberikan oleh Pak Namin. Beberapa diantaranya yaitu


  • Dalam menulis, boleh mengutip artikel orang lain. Namun harus mencantumkan link sumber referensinya.
  • Hanya yang menjadikan menulis sebagai passionnya yang bisa merasakan nikmatnya Menulis.
  • Tidak mungkin kita akan bisa menulis kalau kita tidak membaca. Jadi jika ingin jadi menulis atau konsisten menulis, wajib mencintai buku
  • Jika kita ingin dikenal oleh orang, sebagai ahli pada bidang tertentu, maka harusnya fokus saja pada satu blog dan satu website. Jika mau banyak blog bisa juga misalnya blog 1 untuk tulisan sesuai Branding, Blog 2 untuk Hobi, dan Blog 3 untuk Bisnis
  • Untuk menjadi seorang ahli atau motivator butuh proses dan waktu yang lama. Pak Namin menempa diri dengan memberikan training Gratis selama 10 tahun, sambil terus mengasah diri tentang banyak hal. Baru setelah itu kita Pede jadi motivator profesional, tanpa menggunakan gelar sekalipun
  • Nulis Blog tidak ada tuntutan untuk menulis formal, seperti menulis karya tulis. Jadi menulis saja dengan bahasa kita sendiri, seperti kita bicara dengan orang.

Sabtu, 21 Maret 2020

TUGAS KELAS VC SDN 11 Kinali (Libur menghindari penyebaran virus korona/covid-19)

Menyikapi edaran dari Bapak Bupati Pasaman Barat tentang pemindahan kegiatan pembejaran di rumah masing-masing untuk meminimalisir penyebaran virus korona.
Saya selaku guru kelas VC menyusun daftar tugas dan hal-hal yang harus dikerjakan siswa selama belajar di rumah. Kepada Bapak/ Ibu Orang Tua/ Wali Murid diminta dukungan penuh dan bimbingannya terhadap anak kita. Semoga dengan dari kegiatan belajar di rumah ini anak kita tidak ketinggalan pelajaran. Atas dukungan dan perhatikan Bapak/ Ibu sekalian saya sampaikan terima kasih. Semoga wabah penyakit ini segera menjauh dari Negara kita, Amin,..


Berikut saya lampirkan tugas anak kita di rumah agar dapat di cermati dan dilaksanakan sebaik-baiknya
https://docs.google.com/document/d/18N7a97eX-jWvE-1CHUMgfWFA1WRN1PBegVr_PO97sFk/edit#heading=h.gjdgxs

Jumat, 13 Maret 2020

Aktivitas Ibu Guru Cantik Guru Inspirasi dari NTT Guru Menulis Online Bersama OmJay

Ibu Guru cantik yang inspiratif yang siap tempur kapanpun.

Narasumber : ibu @Lilis Ika H. Sutikno Dari kupang NTT Guru tangguh berhati cahaya yg menginspirasi)
Tema :menjadi guru tangguh di daerah 3T
Resume 8 belajar menulis gelombang 4

saya memberi julukan beliau guru siap tempur tentu dengan alasan. Salah satu ialah beliau mengawali materi malam ini dengan semangat. Kenapa demikian beliau yang sebelumnya sudah tidur lebih awal segera membuka laptop untuk memulai materinya. Dalam bayangan saya bisa saja mata beliau masih 5 watt tapi sudah harus memberikan materi. Semangat bu Lilis yang cantik!

Beliau mengawali materi malam ini dengan memperkenalkan  buku-buku karangan beliau berikut!

Beliau menulis buku karena AGUPENA NTT (Asosiasi Guru Penulis Indonesia) yang dimana beliau merupakan salah satu pengurusnya sudah 2 periode.

Beliau bercerita "Sebagai seorang pengurus organisasi guru penulis, saya merasa malu ketika kami MUSWIL PERTAMA. Tidak satupun dari kami yang menulis buku sendiri. Ada yang menulis buku, tetapi keroyokan. Itupun di fasilitasi oleh AGUPENA PUSAT. Karena menutup rasa malu itulah saya memenuhi kebutuha untuk Muswil. Saya menulis buku !!!"

Dengan modal semangat dan rasa percaya diri yang tinggi beliau menulis  buku pertama. Sederhana, beliau menulis tentang keseharian beliau. Beliau  menulis setiap perjalanan dinasnya dan dilengkapi dengan foto-foto yang biasa beliau abadikan di FB. Bahan tulisannya murni dari FB. Simple bukan?.

Beliau juga membagi pengalaman cara membagi waktu dengan seabrek kegiatan rumah tangga dengan kegiatan kemasyarakat dan rasa kesal terhadap lingkungan sekitar di dalam FBnya. Beliau bilang " Menulis tidak selalu fokus, duduk, diam, dan mengetik. Menulis bisa di mana saja.
momen momen penting yang beliau tukis di FB dan yang paling banyak likenya itu yang beliau pilih dan dibukukan

SEGELAS BERSAMAMU . . .merupakan tulisan pertama bu Lilis yang berkisah tentang perjalanan beliau saat mengambil surat tugas ke kantor dinas PK Kab. Kupang Di  Oelamasi sebagai Guru Inti di Kabupaten Kupang melaksanakan tugas mulia menjadi ujung tombak Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) berbasis zona.

Kisah berikutnya  adalah perjalanan dinas dinas beliau di Kab. Manggarai Timur sebagai Intrukstur
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PPKn Jenjang SMP.

Beliau hanya memiliki hobi menulis saja..
Tulis...
Tulis.....
Tulis.......
Muat di FB, tambah foto, tambah video...
Dibumbui royco... dan masako...
Di ramu di racik, di sedapin pakai di oven juga...
Cari orang ahli dalam organisasi....
Untuk jadi editor buku saya...
Pokoknya modal berani saja... PD saja
Cari modal hutang koperasi 32 Jt (Untuk cetak buku).

Buku BU lilis habis terjual & sat ini cetak ulang dengan cover Best Seller dan sudah untung 20jt. Hebat bukan. Ingat modalnya PD ajah kata beliau.

Beliau juga punya prinsip " berbagi dengan siapa saja yang ia suka!.
Nilai lebih dari kita mencetak buku berbayar, kita bisa banyak sedekah
Dengan sedekah buku... kita sedekah ilmu... dengan sedekah ilmu... kita sama dengan guru besar yang maha besar.

Beliau menutup pertemuan dengan menjawab pertanyaam peserta yang ingin mengikuti jejaknya
Mengikuti jejak saya...
Harus menjadi perempuan tangguh !!!.
Untuk menjadi sukses, banyak halangan dan rintangan menghadang.
Banyak cacian dan hinaan...
Banyak cibiran dan fitnah....
Maka .....
Miliki prinsip hidup CUEK SEBAGIAN DARI IMAN
Jika kanan kiri muka belakang bicara tentang kita...
Berkatalah pada mereka yang ada...
Saya tahu apa yang meraka katakan tentang saya di belakang sana, tetapi saya tak mau tahu itu

MAJU TERUS PANTANG MUNDUUR


Sekali layar terkembang pantang kita kembali ke dermaga lagi. Laju terus biar angin badai menghantam. Lajukan kapal dengan kemudi kuat iman di dada serta hanya berharap pada ridho Allah semata