Rabu, 11 Maret 2020

Belajar Menulis 3 (Mengapa harus menulis?)

BELAJAR MENULIS 3
Resume3

Pertemuan ke-3, Jumat 6 Maret 2020

Materi: Mengapa Menulis

Pemateri : Bpk. Dudung Nurullah Koswara

Oleh : Wahyu OY

Tak pernah berharap atau memiliki cita-cita menjadi seorang penulis. Saya hanya seorang guru biasa yang sedang berusaha menjalanka tugas dengan tanggung jawab dan kemampuan yang saya miliki.

Melakukan sesuatu dengan mengikuti alurnya. Tak penting siapapun pimpinan di tempat saya bekerja. Ya saya beginilah saya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi anak didik saya. 

Bertahun-tahun saya hanya cukup dengan konsep itu dalam hidup saya. Namun setelah bergabung dalam grup wa belajar menulis bersam om jay. Pola pikiran itu berangsur-ansur berkembang. saya mulai memilki keinginan untuk menulis. Ya mungkin untuk awal ini saya bisa mulai dari pemula. menulis untuk menuangkan apa yang saya rasakan, apa yang saya inginkan dan berharap keinginan ini dapat berkembang menuju hal yang lebih komplek dari pengertian menulis itu sendiri. mudah-mudahan saya bisa dengan segala keterbatasan wawasan dan waktu yang saya miliki. Amin.

Perlu konsisten yang amat tinggi untuk tetap produktif, meski harus dengan memaksa diri sendiri untuk menggerakkan jari supaya bisa menghasilkan suatu tulisan.

MENGAPA MENULIS ?

Bagi saya menulis sama berkaca artinya melihat/ mengukur kemampuan kita dalam mengunakan tata bahasa yang dapat membuat orang lain mengerti maksud dan tujuan kita mengutarakannya. 

Sebuah tulisan itu dapat bermanfaat bagi orang lain itu tergantung pada pembaca. Semoga apa yang saya tulis dapat membuat kemampuan berbahasa dan wawasan saya berkembang khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya. 

Berikut ini Hasil belajar menulis di sesi ke 3:

Nara sumber adalah Bpk Dudung Nurullah Koswara. Salah satu Ketua PGRI, dan juga guru di SMA Negeri di Sukabumi Jawa Barat.

Mengapa Menulis? 
Menurut narasumber :

Pertama, menulis itu mengalirkan perspektif kita tentang sesuatu. Mengasah artikulasi tentang suatu hal. Menulis tidak harus baik namun setidaknya kita dapat melihat sejauh mana kebodohan bahkan potensi kita dalam menulis. Justru narasi yang kita tulis adalah cermin literatif kita.

Kedua, menulis itu bisa menjadi ekspresi perlawanan kita tentang sesuatu yang menurut kita tidak adil atau ada ketidakadilan. 

Penulis adalah kesatria pembela kebenaran, pedangnya pena atau jari kita.
Menulis adalah bela diri bukan hanya pencak silat atau angkat senjata.

Ketiga, menulis itu narcis literatif. Aha kalau kita hanya selfie selfie saja semua orang juga bisa. Bahkan anak SD juga ahli. Namun menulis itu sangat keren, mengapa? Karena menulis itu yang gampang tapi dianggap sulit. Ini anggapan sesat yang menyebabkan ribuan orang tidak menulis. Mereka seakan lupa bahwa menulis itu bukan kemampuan tapi kemauan.

Kesimpulan  pentingnya menulis:

1. Dengan menulis kita bisa mengukur kemampuan literatif diri sendiri dalam menyikapi suatu situasi
2. Menulis dengan cara yang baik dapat digunakan dalam melawan issue ketidak adilan yang ada di masyarakat
3. Menulis adalah cara aktualisasi diri seperti ketika kita selfie 

Terima kasih pak Dudung Nurullah Koswara (DNK). Materi yang anda sampaikan semalam sangat menginspirasi kami para peserta belajar menulis bersama Omjay.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar