Selasa, 03 Maret 2020

Belajar Menulis Bersama omjay dkk, Narasumber Agus Sampurno

Sekilas tentang proses menulis ini
Saya ibu dari sepasang anak yang masih berusia balita. Bagi saya mendapatkan sebuah moment untuk memeriksa hape dan mengintip medsos sungguh sesuatu yang susah. Sekarang 3 Maret 2020 jam 23.02 adalah kesempatan langka saya bisa berada di depan layar dan berusaha menulis. Masih sangat jauh dari mampu, ini kali pertama saya menulis di sebuah blog. Ini saya lakukan demi membuat sebuah resume yang kata om jay harus di kirim sebelum pukul 24. 00 ini. 
Penulis bergabung dengan grup Belajar Menulis gel. 4 yang dikomandani oleh seorang guru Super yang lebih dikenal dengan panggilan “Om Jay”, silahkan kunjungi blog/websitenya di https://wijayalabs.wordpress.com/ atau https://wijayalabs.com/ atau di http://wijayalabs.blogspot.com/ … atas link yang dikirim oleh seorang teman, sahabat, adik bahkan lebih yang ada tau belian memang punya bakat menulis dari 13 tahun yang lalu. 
Ceritanya, digrup ini akan ada 20 pertemuan/kuliah online dengan 20 materi yang akan disampaikan oleh 20 guru-guru super. Setiap pertemuannya, peserta harus membuat resume kemudian dikirim melalui email. Diakhir kegiatan, peserta yang menyelesai tugas-tugas yang diberikan akan mendapatkan sertifikat.
Pertemuan pertama kuliah online, disampaikan oleh pak Agus Sampurno (http://gurukreatif.wordpress.com), pada tanggal 2 Maret 2020 mulai pukul 19.00 – 21.00, beliau menyampaikan materinya langsung dari Padang (Sumatera Barat). Materi/diskusi yang disampaikan terkait aspek menulis dan personal branding.
Kira-kira begini resumenya…
Resume 1
Pertemuan ke-1 Senin, 02 Maret 2020
Belajar Menulis  Gelombang 4
Aspek Menulis Dan Personal Branding Bersama Agus Sampurno
Oleh : Wahyu Ophir Yanti

Diskusi diawali dengan om jay mengajak warga grup berdiskusi mengenai aspek menulis dan personal branding. Muncullah berbagai jawaban dari anggota grup. Diantaranya personal branding itu adalah cara memasarkan diri atau karir dg menciptakan suatu citra/karya kepada khlayak ramai.

Sebelum mengulas lebih dalam tentang personal branding, dalam perkembangan dunia media sosial ada beberapa istilah baru yg dulu tdk ada, seperti: Pansos, Influencer, Buzzer dan lain sebagainya

Pansos
Pansos itu panjat sosial. Misalnya artis yg baru muncul supaya cepat eksis maka membuat dirinya terkait dgn artis lain yg sdh terkenal. 
Influencer 
Influencer itu biasanya orang - orang yg punya follower banyak baik dr blog atau media sosial mrka shg apa yg para influencer lakukan atau katakan akan mempengaruhi para followernya 
Buzzer 
Buzzer yg dimaksud disini adalah asal katanya dari buzz. Buzz bisa diartikan sebagai dengung. Jadi seorang buzzer akan melakukan banyak sekali cuitan atau posting mengenai suatu hal
Biasanya ini dibayar oleh pihak yg berkepentingan.
Hampir sama dgn influencer, kalau ini orang yg sudah terkenal, ia dibayar utk katakan sebuah produk itu bagus

Kita masuk pada intinya. Apa itu Personal Branding?

Personal branding adalah bagaimana Anda membangun dan mempromosikan apa yang Anda perjuangkan. Mungkin Anda lebih sering mendengar penggunaan istilah brand pada merek-merek ternama semacam Apple, Samsung atau Toyota. 

Namun brand activation/ aktivasi brand bisa Anda terapkan juga pada diri Anda. Personal branding merupakan kombinasi unik dari keterampilan dan pengalaman yang menjadikan Anda sebagai sosok yang sekarang ada.
Personal branding juga bisa jadi pembeda Anda di antara milyaran sosok profesional lainnya di sekitar Anda.

Mengapa Harus Personal Branding?

Kebanyakan orang menganggap personal branding itu terlalu makan waktu dan bahkan sebagian orang bilang, personal branding itu tidak penting. Memang benar bahwa demi membangun branding diri Anda, Anda perlu menghabiskan banyak waktu. Namun, anggapan bahwa personal branding itu tidak penting sebenarnya salah. Mengapa?
Anda tentunya telah melihat bahwa di era digital ini, tantangan karir/bisnis tak lagi sama . Sebuah bisnis saja memerlukan website yang meyakinkan audience untuk dapat dipercaya sebagai brand bagus yang menyediakan produk/jasa yang bagus juga.

Begitu juga dengan nilai diri Anda di mata para pencari pekerja. Tentunya, mereka melihat representasi online Anda sebagai bahan pertimbangan seleksi apakah Anda layak menjadi kandidat pekerja ataukah tidak. Mereka mungkin saja melakukan penyaringan tahap awal dengan melihat seluruh profil Anda yang tersebar secara online.

Menurut sebuah badan konsultasi karir CareerBuilder, “Lebih dari setengah atasan/pemilik bisnis tidak mau memperkerjakan calon-calon kandidat pekerja potensial tanpa representasi online yang baik”. Selain itu, “Lebih dari separuh konsumen lebih memilih untuk berbisnis dengan freelancer/perusahaan karena suatu kehadiran online yang kuat dan positif”.

Jadi, jika Anda tidak mulai dari sekarang untuk mengelola reputasi online Anda dengan sebaik-baiknya, kemungkinan besar, Anda akan secara berkala kehilangan peluang bisnis maupun karir Anda. Ingat, ini era digital. Tantangan-tantangannya bukan lagi sekadar perkara seberapa mampu Anda menguasai suatu bidang, tapi bagaimana Anda merepresentasikannya secara global lewat dunia online.

Manfaat dari personal branding

Kalau seseorang ingin lakukan branding dirinya maka disebut personal branding. Jika sebuah sekolah ingin lakukan branding maka sebutannya menjadi school branding. Branding erat artinya dengan pembeda dari yang sejenis Sebuah sekolah yang sadar branding dia akan duduk bersama menentukan arah positioning nya di masyarakat. Sementara jika guru lakukan personal branding maka ia akan fokus pada apa yg di miliki dibanding kelemahan. Ditambah dengan peran medsos maka personal branding guru akan makin cepat. 
Kesimpulan yang saya kutip dari Personal Branding adalah bagaimana kita membangun dan mempromosikan apa yang kita punya dan ada dalam diri kita sendiri. Personal branding merupakan gabungan dari keterampilan, kemampuan dan pengalaman yang menjadikan kitya sebagai seseorang yang apa adanya. Personal branding merupakan pembeda diantara sosok profesional di sekitar Anda. Branding merupakan pembeda dari yang sejenis serta menentukan arah posisi kita di masyarakat. Guru yang memiliki fokus kepada personal branding, akan fokus pada yang dimiliki bukan pada kelemahannya.
Dalam diskusi tersebut ada kalimat yang menarik penulis, “tidak perlu menjadi ahli untuk berbagi”. Ini sejalan dengan yang baru saja saya lakukan saya adalah seorang pemula (bukan ahli) yang ingin berbagi. semoga dengan tulisan saya yang sangat sederhana ini menjadi awal bagi saya untuk menulis berikutnya. Salam berbagi!



3 komentar: